Inventaris Flora
Inventaris Jenis Flora
Berdasarkan hasil inventarisasi jenis tumbuhan ditemukan 235 jenis tumbuhan yang masuk kedalam 69 famili. Terdapat sepuluh jenis famili tumbuhan yang banyak ditemukan di area MTR. Sepuluh famili yang banyak ditemukan yaitu famili anacardiaceae, euphorbiaceae, fabaceae, lamiaceae, malvaceae, moraceae, myrtaceae, phyllanthaceae, poaceae, dan sapindaceae. Jenis yang masuk kategori EN yaitu Pterocarpus indicus (Angsana), Swietenia macrophylla (Mahoni daun lebar), dan Tectona grandis (Jati).
Indeks Nilai Penting
Indeks Nilai Penting (INP) atau Important Value Index (IVI) adalah dominasi relatif suatu spesies tumbuhan dalam suatu komunitas atau ekosistem. Indeks ini mencerminkan sejauh mana suatu spesies memiliki pengaruh ekologis berdasarkan jumlah individu, frekuensi, dan luas penutupan atau basal area dalam suatu areal tertentu.
Tren Jumlah Jenis Tumbuhan
Tren jumlah jenis tumbuhan mengacu pada perubahan jumlah jenis tumbuhan dalam suatu ekosistem merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor alami dan aktivitas manusia. Tren jumlah jenis tumbuhan di area MTR dari tahun 2019 hingga 2025 mengalami peningkatan. Tahun 2019 ditemukan 50 jenis, kemudian mulai mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 73 jenis kemudian pada tahun 2023 mengalami lonjakan penemuan jenis yaitu sebesar 226 dan pada tahun 2025 mengalami peningkatan penemuan jenis sebesar 235.
Cadangan Karbon dan Serapan Karbon
Biomassa dan Cadangan Karbon Tegakan Pohon
Cadangan karbon pada area MTR didapat 579 individu pohon dengan 44 spesies dari 19 famili yang berbeda. Diameter batang pohon berkisar antara 2 cm hingga 55 cm. Pohon dengan diameter terkecil dan terbesar berturut-turut adalah Ki Seureuh (Piper aduncum) dan Sobsi (Maesopsis eminii). Tinggi pohon berkisar antara 1,5 m hingga 15 m dengan rata-rata tinggi 6,76 m. Rata-rata biomassa dan cadangan karbon tegakan pohon yang diperoleh dari di kawasan MTR PT PLN Nusantara Power UP Cirata berturut-turut sebesar 29,31 ton/ha dan 13,78 ton/ha dengan rata-rata nilai biomassa dan cadangan karbon pada tiap spesies sebesar 0,67 ton/ha dan 0,31 ton/ha. Pohon Jati (Tectona grandis) memiliki biomassa dan cadangan karbon tertinggi dengan nilai biomassa sebesar 5,22 ton/ha dan nilai cadangan karbon sebesar 2,45 ton/ha.
Tumbuhan bawah merupakan salah satu komponen carbon pool di atas permukaan tanah. Tumbuhan bawah ini mencakup semak belukar dengan batang berdiameter < 5 cm, tumbuhan menjalar (liana), rumput-rumputan atau gulma. Rata-rata nilai biomassa dan cadangan karbon tumbuhan bawah di kawasan MTR PLN Nusantara Power UP Cirata berturut-turut sebesar 1,59 ton/ha dan 0,75 ton/ha.
Total cadangan karbon di area MTR dihitung dari penjumlahan carbon pool tegakan pohon dan tumbuhan bawah. Total biomassa di area MTR sebesar 346,71 ton/ha, dengan cadangan karbon sebesar 162,95 ton/ha, dan total serapan karbon sebesar 598,04 ton CO2e/ha.
Carbon pool | Biomassa (ton/ha) | Karbon (ton/ha) |
Tegakan Pohon | 328,85 | 154,56 |
Tumbuhan bawah | 17,86 | 8,39 |
Total | 346,71 | 162,95 |